Kamis, 10 Maret 2011

Melakukan Assessment

handshake

Sebelum memutuskan untuk outsourcing atau tidak, anda harus memahami sejauh mana pengaruh outsourcing terhadap masa depan perusahaan. Keputusan untuk outsourcing adalah keputusan yang sangat penting, biasanya bersifat permanen dan memiliki pengaruh jangka panjang.
Oleh karena itu anda harus dapat menganalisis dengan hati-hati seberapa besar keuntungan yang akan dicapai dan resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Keputusan untuk melakukan outsourcing haruslah berdampak positif terhadap keuangan dan kinerja perusahaan.
Penghematan biaya dapat diperoleh dengan mengalihkan fixed cost menjadi variable cost, serta mengalihkan beban-beban biaya terkait pengelolaan karyawan dari perusahaan kepada vendor outsourcing.

Financial Assessment
Untuk mengetahui seberapa besar penghematan biaya yang didapat dengan melakukan outsourcing, anda harus membuat perbandingan biaya. Umumnya perusahaan melihat biaya outsourcing adalah 20-30% lebih mahal daripada dikerjaan sendiri oleh perusahaan (in-house), hal ini dikarenakan perusahaan hanya menggunakan perhitungan sederhana seperti contoh di bawah ini.
Komponen biaya In-House Outsourcing
Upah 1.000 1.000
Fee 10% - 100
PPN 10% - 110
Total Biaya 1.000 1.210
Perbedaan 0% 21%

Perusahaan tidak melihat komponen-komponen biaya lain yang dapat dihemat sehubungan dengan dialihkannya SDM atau pekerjaan kepada vendor lain. Secara keseluruhan, komponen-komponen biaya yang harus diperhitungkan adalah:

  1. Biaya staf perusahaan
    Adalah biaya yang berkaitan dengan karyawan-karyawan perusahaan yang yang dapat dikurangi akibat proses outsourcing.
    a. Upah: gaji pokok, upah lembur, bonus/insentif, serta berbagai macam tunjangan karyawan. 
    b. Pesangon, pinjaman karyawan, asuransi kesehatan, dsb.
    c. Tunjangan pajak penghasilan.
    d. Peralatan kerja: seragam, ID card, sepatu, kelengkapan safety, dsb.
    e. Anggaran untuk peralatan kantor: meja, kursi, lemari, komputer, printer, kertas, alat tulis, air minum, gelas, dsb.
    f. Biaya lain-lain: biaya rekrutmen, pelatihan, seminar, perjalanan dinas, dsb.  
  2. Biaya operasional karyawan
    Adalah biaya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan.
    a. Operasional komputer: lisensi software, koneksi internet.
    b. Biaya legal terkait ketenagakerjaan.
    c. Jasa keuangan: administrasi dan payroll bank, pelaporan pajak, brankas, dsb.
    d. Biaya listrik, telepon, cetak dokumen, kirim pos, kirim fax, dsb.
    e. Transportasi ke bank, Jamsostek, Disnaker, dan instansi terkait ketenagakerjaan lainnya.
  3. Biaya-biaya lainnya yang secara tidak langsung dikeluarkan sehubungan dengan pengelolaan karyawan.

Selain financial assessment, ada tiga assessment lain yang sama pentingnya yang harus dilakukan perusahaan, yaitu:
  1. Business value assessment
    Menganalisis  kompetensi perusahaan dan memilah pekerjaan core dan non-core untuk memastikan bahwa rencana outsourcing sesuai dengan strategi perusahaan.
  2. Operational assessment
    Menganalisis  kesiapan perusahaan dalam mendukung rencana outsourcing ini, memastikan sumber daya yang diperlukan telah tersedia dan siap digunakan.
  3. Risk assessment
    Setiap proyek pasti mengandung resiko, termasuk juga proyek outsourcing. Risk assessment mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin muncul sehubungan penerapan outsourcing di perusahaan dan menyusun rencana penanggulangannya.
     
    http://www.jmt.co.id
bisnis paling gratis